PEMBERDAYAAN EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH PADA MAJELIS TAKLIM

Khadijah Khadijah

Abstract


Abstract. Sharia-based economic trends (islamic economics) continue to experience significant progress along with government policies that continue to strive so that the sharia economy can be applied in various aspects of life, including to move the progress of the majelis taklim. Sharia-based economy builds justice because the rich must provide assistance to the poor so that the poor become empowered one of the principles of sharia economic lending without interest. There are at least more than 20 types of regulations concerning the Islamic economic system in Indonesia include the Law of the Republic of lndonesia No. 19, 2008 Regarding State Sharia Securities, and the Law of the Republic of lndonesia No. 21, 2008 about Islamic Banking.

 

Abstrak. Trend ekonomi Islam (ekonomi syariah) terus mengalami kemajuan yang signifikan seiring dengan kebijakan pemerintah yang terus mengupayakan agar ekonomi tersebut dapat diterapkan di berbagai segi kehidupan, termasuk di dalamnya untuk menggerakan  kemajuan Majelis Taklim (MT). Keberadaan MT telah memiliki aturan resmi pemerintah berdasarkan Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) Nomor: 20 tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah (PP). 55 tahun 2007 serta Peraturan Menteri Agama (PMA) No. 29 tahun 2019. Jumlah riil MT di Indonesia diyakini mencapai ratusan ribu tempat mengingat di setiap ada komunitas muslim di situ muncul kegiatan MT. Mereka memerlukan sosialisasi tentang ekonomi syariah sekaligus memberdayakan mereka dengan program yang menggerakan ekonomi kreatif. Pelaksanaan ekonomi syariah mengacu kepada Undang-Undang No. 19 Th. 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara, Undang-Undang Rl No. 21 Tahun 2008 dan Perbankan Syariah setidaknya berjumlah 23 aturan.


Keywords


Creative economy; islamic economics; economic empowerment; Ekonomi kreatif; ekonomi syariah; pemberdayaan ekonomi;

References


Afif, Faisal, Pilar-Pilar Ekonomi Kreatif, http://www.feb.unpad.ac.id/id/arsip-fakultas-ekonomi-unpad/opini, diakses pada tanggal 12 April 2012.

Ali Hasan, Manajemen Bisnis Syari'ah, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009

Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), 153.

Chris Jenks, Core Sociological Dichotomies. London, England, UK; Thousand Oaks, California, USA; New Delhi, India: SAGE. hlm. 383.

Franz Magnis Suseno (2010). Pemikiran Karl Marx: Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme. Gramedia Pustaka Utama. hlm. 110-134. ISBN 978-979-655-331-0.)

Howkins J, The Creative Economy: How People make Money from Ideas, London: Penguin Press, 2001

J.H. Boeke, Pra Kapitalisme di Asia, terjemahan D. Projosiswoyo, Penerbit Sinar Harapan, Jakarta, 1983, hlm. 9 – 10.

Kong L, Gibson C, Khoo L-M, et al. (2006) Knowledges of the creative economy: Towards a relational geography of diffusion and adaptation in Asia. Asia Pacific Viewpoint, 47(2), 173–194.

Kelik Pramudya, Strategi Pengembangan Ekonomi Syariah Melalui Penguatan Fungsi Pengadilan Agama Dalam Penyelesaian Sengketa, Jurnal Rechtsvinding, Media Pembinaan Hukum Nasional, ISSN 2089-9009, Vol. 7, No. 1 April, 2018

Mile dan Huberman, Analisis Data Kualitatif, Jakarta: UI-Press, 1992

Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah, Cet. 1, Jakarta: Gema Insani, 2001

Murtadha Muthahhari, Akhlak Suci Nabi Yang Ummi, Bandung, Mizan, 1995

Oxford Dictionaries online. "capitalism. an economic and political system in which a country’s trade and industry are controlled by private owners for profit, rather than by the state." Dilihat tanggal 4 January 2013.

Qian H dan Acs ZJ (2013) An absorptive capacity theory of knowledge spillover entrepreneurship. Small Business Economics, 40 (2), 185–197.

Tira Nur Fitria, Kontribusi Ekonomi Islam Dalam Pembangunan Ekonomi Nasional, Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, Vol.2, No. 03, 2016

UNESCO dan UNDP Creative Economy Report 2013: Special Edition: Widening Local Development Pathways, New York and Paris: UNESCO dan UNDP, 2013

Yusuf Yunan, Masalah Dakwah Agenda Dan Solusi, dalam Muhtadi, Asep S. dan Sri Hadajani (ed). Dakwah Kontemporer, Pola Alternatif Dakwah Melalui Televisi, Pusdai Perss, Bandung, 2000.

https://arusmalaka.com/pandemi-covid-19-ustadz-dan-guru-mengaji-kehilangan-penghasilan/ (dilihat hari Jum’at, tgl 23 Oktober 2020)

http://www.baznas.or.id/ib-peduli/ (dilihat pada Rabu, 26 Juni 2013, jam 16.08).

https://bdkpalembang.com/ekonomi-kreatif-berbasis-majelis-taklim-sebagai-solusi-meningkatkan-ekonomi-umat/ (dilihat pada hari senin, tgl 24 April 2020)

https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/11/102500165/pandemi-covid-19-apa-saja-dampak-pada-sektor-ketenagakerjaan-indonesia-?page=all. (dilihat hari Jum’at, tgl 23 Oktober 2020)

https://republika.co.id/berita/p4suiq313/memahami-istilah-majelis-taklim (dilihat pada Senin, 13 April 2020, jam 09.01).

http://simpenais.kemenag.go.id/majelis (dilihat pada hari senin, tgl 24 April 2020)

https://akurat.co/hiburan/id-973164-read-tren-selebritas-hijrah-meningkat-ini-4-kelompok-pengajian-artis-terpopuler-di-indonesia (dilihat hari jum’at 23 Oktober 2020).


Full Text: PDF

DOI: 10.15408/mimbar.v37i2.18922

Refbacks

  • There are currently no refbacks.