TELAAH KRITIS TERHADAP PRAKTIK PERKAWINAN DI BAWAH TANGAN DI INDONESIA

Ghufron Maksum

Abstract


Telaah Kritis terhadap Praktik Perkawinan di Bawah Tangan di Indonesia. Kebanyakan orang meyakini bahwa perkawinan di bawah tangan sah menurut Islam karena telah memenuhi rukun dan syaratnya, sekalipun perkawinan tersebut tidak dicatatkan di Kantor Urusan Agama (KUA). Akibat pemahaman tersebut maka timbul dualisme hukum yang berlaku di negara Indonesia ini, yaitu di satu sisi perkawinan itu harus dicatatkan di KUA dan disisi lain tanpa dicatatkan pun tetap berlaku dan diakui dimasyarakat. Oleh karena itu perlu adanya kajian yang menela’ah secara kritis terhadap rukun perkawinan yang ada yang mana rukun perkawinan tersebut masih diperselisihkan oleh para Imam Madzhab yang empat sehingga dimungkinkan adanya ijtihad baru disebabkan karena perubahan situasi dan kondisi masyarakat yang menuntut kemaslahatan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pencatatan merupakan salah satu dari rukun perkawinan. Setiap perkawinan harus dicatatkan dihadapan petugas pencatat nikah. Perkawinan yang tidak dicatatkan (di bawah tangan) akan mendatangkan kekacauan dan kemadharatan. Perkawinan seperti ini hukumnya haram (tidak sah) karena tidak sejalan dengan maqâshid al-syarî’ah.

References


Abdullah, Abdul Gani, Himpunan Perundang-undangan dan Peraturan Perradilan Agama, Jakarta: PT. Intermasa, 1991.

Abdurrahman Ghazaly, Fiqh Munakahat, Jakarta: Prenada Media, 2003

Al-Anshari, Abu Yahya Zakariya, Fath al-Wahab, Lebanon: Dar al-Fikri, tt.

al-Bâqi, Muhammad Fuâd Abd, al- Mu’jam al-Mufahras li al-Fâdz al-Qur’ân al-Karîm, Beirut: Dâr al-Fikr, 1987.

Al-Faruq, As’adullah, Hukum Acara Peradilan Islam, Cet. I, Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2009.

Al-Hadhramî, ‘Abdullah Ibn Said, Idhâh al-Qawâid al-Fiqhiyyah, Jiddah: al-Haramain, tt.

Al-Kahlani, Muhammad Ismail. Subulus Salam. Dahlan Bandung. Juz 3, tt.

Al-Maraghi, Ahmad Musthafa, Tafsir Al-Maraghi, Makkah Al-Mukaramah:

Al-Maktabah At-Tijaniyyah, tt

al-Mawardi, Abi Hasan, Kitâb al-Ahkâm al-Sulthâniyyah, Beirut: Dâr al Fikr, tt.

al-Suyuthî, Abi Bakr, Al-Asybâh wal-Nadhâir, Jakarta: Maktabah Nur Asiyah, tt.

Al-Syafi’i, Muhammad Idris, Al-Umm, Bairut, Libanon: Dar al- Fikri, tt.

Al-Syatibi, Abu Ishaq, al-Muwâfaqat fî Ushul al-Syari’ah, Bairut: Dâr al Kutub

al-‘Ilmiyyah, Juz II, 2003.

Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Tarjemahannya, Bandung: Gema Risalah Press, 1992.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Bahasa Indonesia II, Jakarta:

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1983.

Direktur Pembinaan Badan Peradilan Agama Islam. Himpunan Peraturan Perundang-undangan dalam Lingkungan Peradilan Agama, Jakarta: 2001.

Fathullah, Ahmad Lutfi, Potret Kehidupan Pribadi Dan Kehidupan Rasulullah Saw. Jakarta: Pusat Kajian Hadits.

Ghazali, Imam, Ihyâ’ ‘Ulûm al-dîn, Semarang: Usaha Keluarga, tt

Halim, Abdul, Ijtihad Kontemporer: Kajian Terhadap Beberapa Aspek Hukum

Keluarga Indonesia, dalam Ainurrofiq (ed), Madzhab Jogja: Menggagas Ushul Fiqh Kontemporer Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2002.

Hasymy, A., Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1995.

http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol15651/pencatatan-nikah akanmemperjelas-status. di akses pada tanggal 1 Februari 2017.

http://www.indosiar.com/ragam/dampak-pernikahan-bawah-tangan-bagiperempuan_21434.html, di akses pada tanggal 1 Februari 2017.

Ibnu Katsir, Ismail, Tafsir al-Qur’an Ibnu Katsir, Surabaya: Sirkatun Nur ‘Asiyah ,tt

Ibnu Majjah, Sunan Ibnu Majjah, Bairut, tt

Ibnu Rusyd, Muhammad, Bidayatul Mujtahid, Bairut, Libanon: Dar al Fikri, tt.

Kuo, Eddie C. Y. and Riaz Hassan. “Some Social Concomitants of Interethnic

Marriage in Singapore”Journal of Marriage and Family, Vol. 38, No. 3 Aug., 1976.

Mas’ud, Muhammad Khalid, Shatibi’s Philosophyof Islamic Law, Kuala Lumpur: IBT, 1995.

Muslim, Imam, Shahih Muslim, Bairut: Dâr Ihyâ’ at-Turâts al-‘Araby, tt.

Muzhar, M. Atho’, Membaca Gelombang Ijtihad, Antara Tradisi dan Liberasi,

Jakarta: Titian Ilahi Pers, 1998.

Nasution, Khairuddin, Status Wanita di Asia Tenggara: Studi terhadap Perundang-undangan Pernikahan Muslim Kontemporer di Indonesia dan Malaysia, Jakarta-Leiden: INIS, 2002.

Nurhaedi, Dadi, Nikah di Bawah Tangan: Praktik Nikah Sirri Mahasiswa Jogja, Jogjakarta: Saujana, 2003.

Nuruddin, Amir dan Azhari Akmal Tarigan, Hukum Perdata Islamd di Indonesia, Jakarta: Fajar Interpratama Offset, 2004.

Probert, Rebecca, The Impact of the Marrige Act of 1753: Was It Really “A Most Cruel Law for the Fair Sex”? Eighteenth-Century Studies, Vol. 38, No. 2 , Winter, 2005.

Ridwan, Membongkar Fikih Negara: Wacana Keadilan Gender dalam Hukum Keluarga Islam, Purwokerto: Pusat Sudi Gender STAIN Purwokerto, 2005.

Rofiq, Ahmad, Pembaharuan Hukum Islam di Indonesia, Yogyakarta: Gama Media, 2001.

Schacht, Joseph An Introduction to Islamic Law, London: Oxford Univercity Press, 1965.

Shalthûth, Mahmûd, al-Fatâwâ: Dirâsat li Musykilât al-Muslim al-Mu’âshir fî

Hayâtih al-Yaumiyyah Wâjib al-Ammah, Dâr al-Qalam, t.t

Sholeh, Asrorun Ni’am, Fatwa-fatwa Masalah Pernikahan dan Keluarga, Jakarta: eLSAS, 2008.

Syarifuddin, Amir, Ushul Fiqh, Jakarta: Logos, 1999.

Zain, Sutan Muhammad dan J.S. Badudu, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2001.


Full Text: PDF

DOI: 10.15408/kordinat.v16i1.6455

Refbacks

  • There are currently no refbacks.