PEMBAHARUAN MODEL PESANTREN: RESPON TERHADAP MODERNITAS

Abdul Basyit

Abstract


Pembaharuan Model Pesantren:Respon Terhadap Modernitas. Tuntutan modernitas, tanpa mengabaikan keunikan dan kekhasan pesantren merupakan salah satu keunngulan pesantren. Pesantren mampu bertahan dibanding dengan lembaga pendidikan Islam lainnya di Nusantra, seperti dayah, rangkang, meunasah, dan surau. Respon pesantren terhadap modernisasi pendidikan Islam mencakup; pertama, pembaharuan isi atau substansi pendidikan pesantren dengan memasukkan subyek umum dan vocational; Kedua,Pembaharuan metodologi, ketiga, Pembaharuan kelembagaan, dan keempat, Pembaharuan fungsi, dari fungsi kependidikan untuk juga mencakup fungsi sosial ekonomi yang lebih luas. Pesantren yang ideal adalah pesantren yang mampu berdialog dengan modernitas,tanpa mengelimniasi tugas utamannya sebagai pengemban amanat moral.

References


Abaza, Mona. 1999. Pendidikan Islam dan Pergeseran Orientasi, Studi Kasus

Alumni al-Azhar. Jakarta: LP3ES.

Abdullah, Taufik. 1987.Islam dan Masyarakat, Pantulan Sejarah Indonesia. Jakarta: LP3ES.

Azra, Azyumardi. 2003. Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru. Jakarta: Logos. cetakan ke-V.

Azra, Azyumardi Azra. 2010. “Pergulatan Pesantren”, Dalam Republika 22 April 2010.

Basuki, 2009. Pesantren, Tasawuf, dan Hedonisme Kultural, dalam Jurnal Penelitian. Jakarta: Departemen Agama RI.

Bawani, Imam. 1993. Tradisionalisme dalam Pendidikan Pesantren. Surabaya: al-Ikhlas.

Billah, M.M. 1985. “Pikiran Awal Pengembangan Pesantren”. Dalam Dawam Raharjo Ed. 1985. Pergulatan Dunia Pesantren, Membangun Dari Bawah. Jakarta: P3M.

Boland, B.J. 1985. Pergumulan Islam di Indonesia 1945-1972. Jakarta: Graffity.

Bruinessen, Martin van . 2008. “Tradisionalist and Islamist Pesantrens in Contemporary Indonesia”. Dalam Farish A. Noor, et.all ed, The

Madrasa in Asia, Political Activism and Transnational Linkages. Amsterdam University Press.

Bruinessen, Martin van. 1995. Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat: Tradisi-Tradisi Islam di Indonesia. Bandung: Mizan.

Daulay, Haidar Putra. 2007. Sejarah Pertumbuhan dan Pembaruan Pendidikan

Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana.

Daulay, Haydar Putra. 2001. Historisitas dan Eksistensi Pesantren, Sekolah, dan Madrasah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Dhofier, Zamakhsyari.1986.Tradisi Pesantren,Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai. Jakarta: LP3ES.

Ditjen Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama Islam. 2004.

Direktori Pesantren Jakarta: Depag RI.

Fatchan, Ach dan Basrowi. 2004. Pembelotan Kaum Pesantren dan Petani Jawa. Jakarta: Dharma Bhakti.

Geertz, Clifford. 1959-1960. “The Javanese Kjaji: The Changing Role of a Cultural Broker”.Dalam CSSH 1959-1960, Volume II, hlm. 228-249.

Hefner, Robert W. 2009.Making Modern Muslims, The Politics of Islamic Education in Southeast Asia. University of Hawaii Press.

Hidayat, Komaruddin. 1985. “Pesantren dan Elit Desa”. Dalam Dawam Raharjo Ed. Pergulatan Dunia Pesantren, Membangun Dari Bawah. Jakarta:P3M.

Horikosi Hiroko. 2001. Kyai dan Perubahan Sosial. Jakarta: P3M.

Karni, Asrori S. 2009. Etos Studi Kaum Santri, Wajah Baru Pendidikan Islam. Bandung: Mizan.

Kartodirjo, Sartono, 1973. Pemberontakan Petani Banten 1888, Jakarta: YOI.

Kawakibi, A. Nurul. 2009. Pesantren and Globalisation, Cultural and Educational

Transformation. Malang: UIN Malang Press.

Mas’ud, Abdurrahman. 2008.Dari Haramayn ke Nusantara: Jejak Intelektual

Arsitek Pesantren. Jakarta: Kencana.

Masdar, Umaruddin. 2005. Gus Dur, Pecinta Ulama Sepanjang Zaman, Pembela Minoritas Etnis Keagamaan. Yogyakarta: KLIK R.

Misrawi, Zuhairi. 2010. Hadratussuaikh HasyimAsy’ari. Jakarta: Kompas. Mughist, Abdul. 2008. Kritik Nalar Fiqh Pesantren. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Nafi, M. Dian ed.. 2007. “Praksis Pembelajaran Pesantren”. Yogyakarta: ITD.

Nasution, Harun. 1992. Pembaharuan dalam Islam,Sejarah Gerakan dan Pembaharuan. Jakarta: Bulan Bintang.

Qomar, Mujamil. 2002.Pesantren, Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratisasi Institusi. Jakarta: Erlangga.

Raharjo, Dawam. 1982. “Gambaran Pemuda Santri: Penglihatan dari Jendela Pesantren Pabelan”. Dalam Taufik Abdullah, Pemuda dan

Perubahan Sosial. Jakarta: LP3ES.

Rofa’i, M. 1984. “Reorientasi Wawasan Pendidikan: Mengupayakan Sebuah Pondok Pesantren Transformatif”. Dalam Yunahar Ilyas Eds. 1984. Muhammadiyyah dan NU, Reorientasi Wawasan Keislaman.

Yogyakarta: LPPI UMY, LKPSM, PP al-Muhsin.

Saridjo, Marwan dkk. 1980. Sejarah Pondok Pesantren di Indonesia. Jakarta: Darma Bhakti.

Steenbrink, Karel. 1986. Pesantren, Madrasah, Sekolah. Jakarta:LP3ES.

Steenbrink, Karel. 1995. Lawan dalam Pertikaian, KaumKolonial Belanda dan Islam di Indonesia 1596-1942. Bandung: Mizan.

Sulaiman, In’am. 2001. Masa Depan Pesantren, Eksistensi Pesantren di Tengah Gelombang Modernisasi. Malang, Madani.

Syaba, A. Nasikhin. 2004. “Dialektika Pesantren, Meramut Basis Memahami

Gerakan Pesantren dengan “Nalar Pesantren”. Dalam Bina Pesantren. Jakarta: Proyek Pengembangan Pondok Pesantren dan P3M.

Turmudzi, Endang. 2004 Perselingkuhan Kiai dan Kekuasaan. Yogyakarta: LKiS.

Ushuluddin, Win. 2002. Sintesis Pendidikan Islam Asia-Afrika, Perspektif Pemikiran Pembaharuan Pendidikan Menurut K.H. Imam Zarkasyi Gontor. Yogyakarta: Paradigma.

Wagiman, Suprayetno. 1997. The Modernization of the Pesantren’s Educational System to Meet the Needs of Indonesia Communities. McGill

University, Thesis, unpublished.

Wahid, Abdurrahman. 2001. Menggerakkan Tradisi: Essay-Essay Pesantren. Yogyakarta:LKiS.

Wahid, Abdurrahman. T.T. Bunga Rampai Pesantren. Jakarta: Dharma Bhakti.

Win Ushuluddin. 2002. Sintesis Pendidikan Islam Asia-Afrika, Perspektif Pemikiran Pembaharuan Pendidikan Menurut K.H.Imam Zaraksyi-Gontor. Yogyakarta: Paradigma.

Yasmadi. 2002. Modernisasi Pesantren: Kritikan Nurcholis Madjid Terhadap Pendidikan Islam Tradisional. Jakarta: Ciputat Press.

Zimek, Manfred. 1986. Pesantren dan Perubahan Sosial. Jakarta: P3M.


Full Text: PDF

DOI: 10.15408/kordinat.v16i2.6444

Refbacks

  • There are currently no refbacks.