Isolasi Kapang Endofit Pelawan (Tristaniopsis merguensis Griff.) yang Berpotensi Sebagai Antibakteri Terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

Devi Devi, Anggraeni Anggraeni, Tri Wahyuni

Abstract


Abstrak

Tumbuhan pelawan (Tristaniopsis merguensis Griff.) merupakan salah satu tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Metabolit sekunder sebagai senyawa bioaktif pada tumbuhan dapat diperoleh melalui kapang endofit tanpa harus mengekstrak dari tumbuhan. Metabolit sekunder yang dihasilkan oleh kapang endofit dapat berfungsi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi kapang endofit pada tumbuhan pelawan (T. merguensis Griff.) yang berpotensi sebagai antibakteri terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah isolasi kapang endofit, pemurnian kapang endofit, uji aktivitas antibakteri kapang endofit, dan uji kandungan senyawa metabolit sekunder kapang endofit. Hasil isolasi didapatkan 10 isolat kapang endofit yang terdiri dari 1 isolat dari bagian akar, 7 isolat dari bagian ranting, dan 2 isolat dari bagian daun. Identifikasi kapang endofit dengan pengamatan makroskopis dan mikroskopis termasuk dalam genus Paecilomyces, Cladosporium, Pestalotiopsis, Aspergillus, dan Penicillium. Isolat kapang endofit yang memiliki respon hambat pertumbuhan terhadap bakteri uji tergolong sedang termasuk genus Penicillium. Hasil uji kandungan senyawa metabolit sekunder kapang endofit tergolong senyawa saponin dan alkaloid. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa senyawa bioaktif pada kapang endofit tumbuhan pelawan dapat dijadikan sebagai antibakteri.

Abstract

Pelawan (Tristaniopsis merguensis Griff.) is a plant that is used as traditional medicine. Secondary metabolites as bioactive compounds in plants can be obtained through endophytic fungi without having to extract them from plants. The metabolites produced by endophytic fungi can function as antibacterial agents. This research aimed to isolate endophytic fungi in pelawan (T. merguensis Griff.) which have potential as antibacterial agents against Escherichia coli and Staphylococcus aureus. The method order used in this research was isolation endophytic fungi, purification of the isolates, antibacterial activity test, and determination of secondary metabolite compounds of endophytic fungi.  Isolation results obtained 10 isolates of endophytic fungi consisting of 1 isolate from the root, 7 isolates from the branches and 2 isolates from the leaves. Identification through macroscopic and microscopic observations showed they belonged to the genera of Paecilomyces, Cladosporium, Pestalotiopsis, Aspergillus, and Penicillium. The isolates that showed a moderate growth inhibition response included the genus of Penicillium. The secondary metabolites produced by the isolates are classified as saponins and alkaloids. In conclusion, the bioactive compounds in the endophytic fungi from pelawan have the potential to be used as antibacterial agents.


Keywords


Antibakteri; Kapang endofit; Pelawan (T. merguensis Griff.); : Antibacterial; Endophytic fungi

Full Text:

PDF

References


Akmalasari, I., Purwati, E. S., & Dewi, R. S. (2013). Isolasi dan identifikasi jamur endofit tanaman manggis (Garcinia mangostana L.). Biosfera, 30(2), 82-89.

Asmaliyah., Hadi, W. E., Waluyo, E. A., & Muslimin, I. (2017, September). Kandungan fitokimia beberapa tumbuhan obat di pesisir pantai dan lahan basah serta potensinya sebagai pestisida. Paper presented at the Conference Tata Kelola Hutan untuk Mewujudkan Pembangunan Hijau Sumatera Selatan, Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia. Retrieved from https://www.researchgate.net/profile/Efendi-Agus-Waluyo/publication/323303245_KANDUNGAN_FITOKIMIA_BEBERAPA_TUMBUHAN_OBAT_DI_PESISIR_PANTAI_DAN_LAHAN_BASAH_SERTA_POTENSINYA_SEBAGAI_PESTISIDA_NABATI/links/5a8ce37baca27292c0f8302d/KANDUNGAN-FITOKIMIA-BEBERAPA-TUMBUHAN-OBAT-DI-PESISIR-PANTAI-DAN-LAHAN-BASAH-SERTA-POTENSINYA-SEBAGAI-PESTISIDA-NABATI.pdf

Astutiningsih, C., Setyani, W., & Hindratna, H. (2014). Uji daya antibakteri dan identifikasi isolat senyawa katekin dari daun teh (Camellia sinensis L. var Assamica). Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas, 11(2), 50-57.

Barnett, H. L., & Hunter, B. B,. (1972). Illustrated genera of imperfect fungi. Minneapolis: Burgess Publishing.

Djamaan, A., Agustien, A., & Yuni, D. (2012). Isolasi bakteri endofit dari tumbuhan surian (Toona sureni Blume Merr.) yang berpotensi sebagai penghasil antibakteri. Jurnal Bahan Alam Indonesia, 8(1), 37-40.

Hapsari, R. T. Y., Djauhari, S., & Cholil, A. (2014). Keanekaragaman jamur endofit akar kangkung darat (Ipomoea reptans Poir.) pada lahan pertanian organik dan konvensional. Jurnal Hama Penyakit Tumbuhan, 2(1), 1-10.

Hartanti, D. (2015). Isolasi dan identifikasi primer jamur endofit dari tumbuhan obat nagasari (Mesua ferrea). Jurnal Pharmacy, 12(1), 21-24.

Helmiyati, A. F., & Nurrahman. (2010). Pengaruh konsentrasi tawas terhadap pertumbuhan bakteri gram positif dan negatif. Jurnal Pangan dan Gizi, 1(1), 1-6.

Heni., Arreneuz, S., & Zaharah, T. A. (2015). Efektivitas antibakteri ekstrak kulit batang belimbing hutan (Baccaurea angulata Merr.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Jurnal Kimia Khatulistiwa, 4(1), 84-90.

Hirmarizqi, A. A. N. (2019). Aktivitas antioksidan dan antibakteri propolis lebah kelulut (Heterotrigona itama) terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus (Skripsi sarjana). Balunijuk, Universitas Bangka Belitung, Indonesia.

Katrin, D., Idiawati, N., & Sitorus, B. (2015). Uji aktivitas antibakteri dari ekstrak daun malek (Litsea graciae Vidal) terhadap bakteri Stapylococcus aureus dan Escherichia coli. Jurnal Kimia Khatulistiwa, 4(1), 7-12.

Keyce, P., Sarikahya, N. B., & Kirmizigul, S. (2014). Two novel saponin from cephalaria davisiana (Dipsacaceae). Phytochemistry, 10(1), 324-329.

Khairiah, N., & Nintasari, R. (2017). Isolasi dan uji aktivitas antimikroba kapang endofit dari kayu ulin (Eusideroxylon zwageri Teijsm & Binn.). Jurnal Riset Industri Hasil Hutan, 9(2), 65-74.

Kumala, S., & Pratiwi. (2014). Efek antimikroba dari kapang endofit ranting tanaman biduri. Jurnal Farmasi Indonesia, 7(2), 111-120.

Kuncoro, H., & Sugijanto, N. E. (2011). Jamur endofit, biodiversitas, potensi, dan prospek penggunaannya sebagai sumber bahan obat baru. Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry, 1(3), 247-262.

Lestari, Y., Ardiningsih, P., & Nurlina. (2016). Aktivitas antibakteri gram positif dan negatif dari ekstrak dan fraksi daun nipah (Nypa fruticans Wurmb.) asal pesisir Sungai Kakap Kalimantan Barat. Jurnal Kimia Khatulistiwa, 5(4), 1-8.

Mainawati., Brahmana, E. M., & Mubarak, J. (2017). Uji kandungan metabolit sekunder tumbuhan obat yang terdapat di Kecamatan Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal Mahasiswa Prodi Biologi UPP, 3(1), 1-6.

Mawan, A. R., Indriwati, S. E., & Suhadi. (2018). Aktivitas antibakteri ekstrak metanol buah Syzygium polyanthum terhadap pertumbuhan bakteri Escherchia coli. Bioeksperimen, 4(1), 64-68.

Mukhlis, D. K., Rozirwan., & Hendri, M. (2018). Isolasi dan aktivitas antibakteri jamur endofit pada mangrove Rhizophora apiculata dari kawasan mangrove Tanjung Api-Api Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan. Maspari Journal, 10(2), 151-160.

Ngittu, Y. S., Mantiri, F. R., Tallei, T. E., & Kandou, F. E. F. (2014). Identifikasi genus jamur Fusarium yang menginfeksi eceng gondok (Eichhornia crassipes) di Danau Tandano. Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi, 3(3), 156-161.

Oktari., Tami., Fitmawati., Sofiyanti., & Nery, (2014). Identifikasi dan uji fitokimia ekstrak alami tanaman antiurolithiasis. Jurnal Online Mahasiswa FMIPA, 1(2), 1-9.

Permana, M. A. (2017). Fungi endofit tumbuhan pelawan (Tristaniopsis merguensis Griff.) dan potensinya dalam menghasilkan senyawa antioksidan (Skripsi sarjana). Universitas Sriwijaya, Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia.

Pertiwi, A. P. (2019). Potensi antibakteri ekstrak daun pelawan merah (Tristaniopsis merguensis Griff.). Jurnal Kesehatan Poltekkes Kemenkes RI Pangkalpinang, 7(1), 17-21.

Pfoze, N. L., Kumar, Y., Myrboh, B., Bhagobaty, R. K., & Joshi, S. R. (2011). In vitro antibacterial activity of alkaloid ectract from stem bark of Mahonia manipurensis Takeda. Journal of Medicinal Plants Research, 5(5), 859-861.

Praptiwi., Palupi, K. D., Fathoni, A., Wulansari, D., Ilyas, M., & Agusta, A. (2016). Evaluation of antibacterial and antioxidant activity of extracts of endophytic fungi isolated from Indonesian Zingiberaceous plants. Jurnal Nusantara BioscienceI, 8(2), 306-311.

Prihanto, A. A. (2015). Perbandingan aktivitas antibakteri Penicillium notatum ATCC 28089 dengan Penicillium sp. R1M yang diisolasi dari mangrove Sonneratia caseolaris. Jurnal Pengelolaan Hasil Perikanan Indonesia, 15(1), 66-70.

Pitt, J. I., & Hocking, A. D. (2009). Fungi and food spoilage. New York: Springer Dordrecht Heidelberg.

Queendy, V., & Roza, R. M. (2019). Aktivitas antifungi isolat aktinomisetes arboretum Universitas Riau terhadap jamur Fusarium oxysporum F.Sp Lycopersici dan Ganoderma boninense. Jurnal Al-Kauniyah, 12(1), 73-88.

Rachman, F., Mubarik, N. R., & Simanjuntak, P. (2018). Aktivitas antioksidan ekstrak kapang endofit cb.gm.b3 asal ranting kayu manis (Cinnamomum burmanni). Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia, 5(2), 204-213.

Ramadhani, S. H., Samingan., & Iswadi. (2017). Isolasi dan identifikasi jamur endofit pada daun jamblang (Syzygium cumini L). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah, 2(2), 77-90.

Rastina., Sudarwanto, M., & Wientarsih, I. (2015). Aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun kari (Murraya koenigii) terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Pseudomonas sp. Jurnal Kedokteran Hewan, 9(2), 185-188.

Ristoja, (2013). Tumbuhan obat Suku Lom. Pangkalpinang: UBB Press.

Suciatmih., Yuliar., & Supriyati, D. (2011). Isolasi, identifikasi, dan skrining jamur endofit penghasil agen biokontrol dari tanaman di Lahan Pertanian dan Hutan Penunjang Gunung Salak. Jurnal Teknik Lingkungan, 12(2), 171- 186.

Septiani., Dewi, E. N., & Wijayanti I. (2017). Aktivitas antibakteri ekstrak lamun (Cymodocea rotundata) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Jurnal Saintek Perikanan, 13(1), 1-6.

Shiddiqi, I. F. (2018). Skrining dan ekstraksi metabolit sekunder fungi endofit tanaman ketapang (Terminallia catappa L.) serta pemanfaatannya sebagai buku ilmiah populer (Skripsi sarjana). Universitas Jember, Jember, Jawa Timur, Indonesia.

Watanabe, T. (2002). Pictorial atlas of soil and seed fungi morphologies of cultured fungi and key to species. New York: Library of Congress Cataloging-in.

Widowati, T., Bustanussalam., Sukiman, H., & Simanjuntak, P. (2016). Isolasi dan identifikasi kapang endofit dari tanaman kunyit (Curcuma longa L.) sebagai penghasil antioksidan. Jurnal Biopropal Industri, 7(1), 9-16.

Yarli, N. (2011). Ekologi pohon pelawan (Tristaniopsis merguensis Griff.) sebagai inang jamur pelawan di Kabupaten Bangka Tengah (Skripsi sarjana). Institut Pertanian Bogor, Bogor, Jawa Barat, Indonesia.




DOI: https://doi.org/10.15408/kauniyah.v14i2.14051 Abstract - 0 PDF - 0

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


This work is licensed under a CC-BY- SA.

Indexed By:

/public/site/images/rachma/logo_moraref_75 /public/site/images/rachma/logo_google_scholar_75_01 /public/site/images/rachma/logo_isjd_120 /public/site/images/rachma/logo_garuda_75 /public/site/images/rachma/logo_crossref_120/public/site/images/rachma/logo_base_2_120 /public/site/images/rachma/neliti-blue_75   /public/site/images/rachma/dimensions-logo_120