KEMISKINAN DAN MALNUTRISI PADA ANAK BALITA DALAM KELUARGA NELAYAN DI WILAYAH PESISIR KOTA SERANG

Sitti Rukmana Patty, Fentiny Nugroho

Abstract


Abstract. Malnutrition is the most common problem in coastal areas among other areas in the city of Serang. The focus of this study is discussing the malnutrition of children under-fives in fishing families and their causes as well as the role of community assistant for families of fishermen who have children under-five with malnutrition status, where the majority of them are fishing laborers living in poverty. This research uses a qualitative approach with a descriptive type. Collecting data employs in-depth interviews, observation and documentation studies. The results of this research show that fishermen’s family income is low, their level of education and understanding of nutrition are low, so they are unable to meet their nutritional needs ideally. Cultural factors and local habits greatly affect their attitudes in meeting the needs of daily life, in terms of nutrition they believe that fish and eggs consumed by children under-five will adversely affect their health and skin. In addition there is still an understanding that fathers must be given the highest priority in any case, including in terms of eating compared to other family members. The findings show that they live in  dirty living environment with poor sanitation and inadequate clean water sources. Furthermore, this research study finds that the community assistants, including Social Worker, have not played their role adequately. The most striking obstacles faced are economic factors, accessibility and knowledge as well as lack of awareness from families in overcoming the problem of malnutrition in children under five in fishing families

 

Abstrak. Masalah malnutrisi terbanyak terdapat di wilayah pesisir di antara wilayah lain di kota Serang. Fokus dari penelitian ini membahas tentang malnutrisi balita dalam keluarga nelayan dan penyebabnya serta peran pendamping bagi keluarga nelayan yang memiliki balita dengan status malnutrisi, di mana mayoritas mereka adalah buruh nelayan yang hidup dalam kemiskinan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Pengumpulan datanya menggunakan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan keluarga nelayan rendah, tingkat pendidikan dan pemahaman akan gizi kurang sehingga mereka tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan gizi secara ideal. Faktor budaya dan kebiasaan setempat sangat mempengaruhi sikap mereka dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari hari, dalam hal gizi mereka berkeyakinan bahwa ikan dan telur apabila dikonsumsi oleh balita akan berdampak buruk pada kesehatan dan kulit mereka. Selain itu, masih ada pemahaman bahwa ayah harus diutamakan dalam hal apapun termasuk dalam hal makan dibandingkan anggota keluarga lainnya. Berdasarkan penelitian, terlihat lingkungan tempat tinggal mereka sangat kotor dengan sanitasi yang buruk serta sumber air bersih yang cukup sulit. Lebih jauh terungkap bahwa peran pendamping masyarakat, termasuk Pekerja Sosial, masih relatif belum cukup memadai. Hambatan yang dihadapi yang paling menonjol adalah faktor ekonomi, aksesibilitas dan pengetahuan gizi serta kurangnya kesadaran dari keluarga dalam mengatasi masalah malnutrisi pada anak balita dalam keluarga nelayan.

 

 


Keywords


Kemiskinan; Nelayan,; Malnutrisi; Pendamping Sosial

References


Baidyanath., M.C., Maiti, M., dan Gupta, R. (2011). Income and Nutritional Status of The Fishing Community Residing in Coastal Bay of Bengal: A Case Study. JSTOR, Anthropologischer Anzeiger, Vol. 68, No. 2 pp. 195-208

Bambang, W., dan Merryana, A. (2012). Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana.

Fikawati, S. (2015). Gizi Ibu dan Bayi. Jakarta: Grafindo Persada

Ife, J. (2006). Community Development. French Forrest : Pearson Education Australia.

Iskandar. A. (2011). Paradigma Baru. Benchmarking Kemiskinan (Suatu Studi ke Arah Penggunaan Indikator Tunggal). Bogor: IPB Press

Kementerian Kesehatan. (2014). Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kementerian Kesehatan

Khomsan, A. (2008). Sulitnya Atasi Kemiskinan. Unpublished Paper. Departemen Gizi Masyarakat. Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Khomsan, A., dkk (2015). Indikator Kemiskinan dan Misklasifikasi Orang Miskin. Jakarta: Fakultas Ekologi Manusia IPB dengan Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Kusnadi. (2002). Akar kemiskinan nelayan. Yogyakarta:LKIS.

Lesser, Joan Granucci. (2007). Human Behavior and the Social Environment: Theory and Practice. Boston: Pearson

Midgley, James. (2005). Pembangunan Sosial. Perspektif Pembangunan Dalam Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Ditperta Islam Depag RI

Natun, Miki O. S (2005), Kehidupan Rumah Tangga Nelayan Dalam Kemiskinan, Ketrbelakangan dan Kekumuhan di Kelurahan Oesapa Kota Kupang, Program Pascasarjana Kajian Pengembangan Perkotaan Universitas Indonesia

Nugroho, Fentiny, (2012). Social Services for Children with Mothers with HIV/AIDS. ASEAN Social Work Journal, Special Edition, February 2012: 43-66

Papilaya, E.C. (2013). 7 Kiat Percepatan Pengurangan Kemiskinan dan Pemiskinan Bangsa. Bogor: IPB Press.

Silalahi, U. (2012). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Rafika Aditama.

Suyanto, B. (2013). Anatomi Kemiskinan dan strategi Penanganannya. Malang: Intrans Publishing.

Undang-Undang Pangan No. 18 Tahun 2012

Winoto, G. (2016). Pola Kemiskinan di Permukiman Nelayan Kelurahan Dompak, Kota Tanjung Pinang. Program Pascasarjana Magister Pembangunan Wilayah dan Kota. Universitas Diponegoro Semarang.


Full Text: PDF

DOI: 10.15408/empati.v8i2.14510

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2020 Sitti Rukmana Patty

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.