Traditional Wisdom of Adat Law Baduy Community In Farming System In Kanekes Village, Leuwihdamar Lebak Banten

Sodikin Sodikin

Abstract


Baduy community, tradition laws were a genealogical community with the type of lineage according to the male line (patrilineal). They believed in a descent or the same origin through the teachings of Sunda Wiwitan religion. The teachings of Sunda Wiwitan were the basis or guidance in their life. In terms of farming that they did was a mandate it religion that they professed or believed. Environmental wisdom in terms of farming with the system of shifting cultivation or dry rice (huma) was a mandate of the teachings of its religion.

 

Masyarakat hukum adat Baduy merupakan komunitas masyarakat yang bersifat geneologis dengan tipe pertalian keturunan menurut garis laki-laki (patrilineal). Mereka mempercayai satu keturunan atau asal usul yang sama melalui ajaran agama Sunda Wiwitan. Ajaran agama Sunda Wiwitan ini merupakan dasar atau pedoman dalam kehidupan masyarakatnya. Dalam hal bercocok tanam yang mereka jalankan merupakan amanat agama Sunda Wiwitan yang mereka anut atau percayai. Kearifan lingkungan dalam hal bercocok tanam dengan sistem ladang berpindah atau sawah kering (huma) adalah amanah dari ajaran agama Sunda Wiwitan.

 

DOI: 10.15408/jch.v5i1.5398


Full Text:

PDF

References


Achmad Nuryani, Orang-Orang Baduy, Jakarta: Cipta Indah Aksara, 1985

A. Sobana Hadisaputra (2009): Ngahuma: Suatu Pola Pertanian di Jawa Barat, Tinjauan Sejarah: http5//resources.unpad.ac.id/unpadcontent/uploads/publikasi/dosen/ngahuma.pdf. (tersedia) di unduh, 12 Desember 2014.

Djoewisno, Potret Kehidupan Masyarakat Baduy, Pandeglang, 1987.

Kusnaka Adimihardja, “Sedikit Catatan Tentang: Masyarakat Baduy di Banten Selatan”, Buletin Yaperna No. 11 Th III Februari 1976.

Lukman Hakim, “Di Baduy Ada Perkawinan BUUT LUNCAT”, Fajar Banten. 19 Januari 2001.

Marcus A.S. Kehidupan Suku Baduy, Bandung: Rosda Bandung, 1986.

Bushar Muhammad, Susunan Hukum Kekeluargaan Indonesia, Jakarta: Pradnya Paramita, 1985.

R. Soepomo, Kedudukan Hukum Adat di Kemudian Hari, Jakarta: Pustaka Rakyat, 1959.

………. Bab-Bab Tentang Hukum Adat, ed. Kesebelas, Jakarta: Pradnya Paramita, 1987.

Soerjono dan Soleman B. Taneko, Hukum Adat Indonesia, Jakarta Rajawali, 1986.

Ter Haar, Asas-asas dan Susunan Hukum Adat (Penerjemah: K. Ng Soebakti Poesponoto), Cetakan Kesebelas, Jakarta: Pradnya Paramita, 1994




DOI: https://doi.org/10.15408/jch.v5i1.5398 Abstract - 0 PDF - 0

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Free counters!

View My Stats

Creative Commons License 
licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International