Peta pelayaran Nusantara dari Masa ke Mas

Adrian B Lapian

Abstract


Jalur pelayaran menghubungkan pelabuhan yang satu dengan yang lain. pertanyaan
pokok adalah : manakah yang lebih dulu, pelabuhan atau jalur pelayaran? dengan kata lain,
apakahunculnya sebuah pelabuhan ditentukan oleh jalur pelayaran, ataukah sebaliknya:
terjadinya jalur pelayaran ditentukan oleh pelabuhan? Hingga sekarang pertanyaan ini belum
bisa dijawab secara memuaskan. mungkin kedua-duanya benar. ada kalanya sebuah pelabuhan
muncul karena lokasi yang strategis pada jalur pelayaran, sedangkan sebaliknya sebuah
pelabuhan entrepot tempat perdagangan yang ramai yang memberi kemudahan-kemudahan untuk
mengisi air dan makanan dan memperbaiki kapal. tentu akan menjadi tempat tujuan sebuah
jalur pelayaran.

keywords:

Keywords


pelayaran, pelabuhan, strategis

References


Dalam Paul Pelliot, "Deux itineraires de Chine en lnde a la fin du viiie siele,BEFEO IV, 1904: 372-373.

Itsing, A record of the Buddhist religion as practised in India and the Malay Archipelago (AD 671-695), diterjemahkan oleh

J.Takakusu. Edisi India ke-2 olch Munshiram Manoharlal, 1982 (Terbitan pertama oleh Clarendon Press, London, 1896),

halaman xxvii-xxxviii,

Jean Sauvaget (ed), 'Abba r ac-Ci n wa I-Hind - Relation de la Chine et de I'Inde. Paris, Societe d'Edition "Les belles lettres",

, halaman 7-9.

The travels of Marco Polo. diterjemahkan dan disertai sebuah introduksi oleh Ronald Latham, Penguin Classics, 1958, halaman 249-259.

Ibn Battuta. travels, in Asia and Africa 1325-1354. Diterjemahkan dan disunting oleh H.A.R Gibb. Routledge & Kegan Paul,

London, 1969 (terbitan pertama 1929). halaman 272-281.

Ibid, halaman 368.

Lousisc Levathes, When China ruled the seas: The treasure fleet of the Dragon Throne 1405-1433. Simon & Schuster, New York, etc., 1994.

Jacques Dars, la marine chinoise du Xe au XIVe siecle. Commission Francaise d'Histoire Maritime, Economica. Paris, 1992,

halaman 350-351.

Noboru Karashima, "Indian commerecial activities in ancient and medieval Southeast Asia, " Papers read at the Plenary Sessions

of the Eight International Conference-Seminar of Tamil Studies held in Thanjavur. South India, January 1st to Sth. 1995, halaman 1-25.

Atsushi Kobata dan Mitsugo Matsuda. Ryukyuan relations with Korea and South Sea countries. Atsushi Kobata, Kyoto. 1969.

J.J. Ras. Hikajat Bandjar. A study in Malay historiography. Den Haag. 1968. halaman 154-258.

Lihat peta dalam David E. Sopher. The sea nomads. 1977. halaman 162: ''Bajau" in Place names• ".

AB. Lapian. "The maritime network in the Indonesian Archipelago in the fourteenth century," SPAFA Digest. Bangkok.

vol. vi. no. I. 1985. halaman 40-45. 49.

J.Noorduyn. "De handelsrelattes van het Makassaarse rijk volgens de Notitie van Cornelis Speelman uit 1670," Ncderlandsc

Historisch Genootschap. Ill. Amsterdam. Verloren, halaman 97-123.

Lihat peta dalam James Francis Warren. The Sulu Zone 1768-1898. Singapore University Press. 1981. halaman 146 dan 167.

Lihat pcta dalam J.N.F.M. a Campo. Komnklijke Paketvaart Maatschappij: Stoomvaart en staatsvonning in de Indonesische

archipel 1888-1914 Hilversum. Verloren. 1992. halaman kulit depan dan bclakang.




DOI: 10.15408/bat.v2i5.6764

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 1970 Adrian B Lapian

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.