Nilai Pendidikan dalam Kuliner Rendang

Dwi Desi Fajarsari

Abstract


Belajar bahasa berarti seseorang tidak hanya harus memperhatikan kaidah-kaidah tata bahasa sehingga mampu menggunakan bahasa dengan benar, tetapi sesorang juga harus memperhatikan konteks sehingga ia mampu memnggunakan bahasa dengan baik. Konteks yang dimaksud bukan hanya yang tersurat, tetapi juga tersirat. Konteks secara tersirat hanya dapat dimengerti jika pembelajar bahasa memiliki pengetahuan tentang budaya. Demikian pun dengan para pembelajar bahasa Indonesia. Sebagai negara timur yang menjunjung sopan santun, bahasa Indonesia sangat memperhatikan penggunaan pilihan kata. Oleh karena itu, pembelajar bahasa Indonesia seharusnya tidak hanya diberikan pembelajaran bahasa yang benar, tetapi juga diberikan pembelajaran bahasa yang baik. Perkenalan dengan kuliner tradisional dapat dijadikan alternatif strategi belajar bahasa. Masakan tradisional merupakan kekayaan etnik yang dimiliki Indonesia. Rendang ialah salah satunya. Rendang tidak hanya sebagai makanan yang dapat memuaskan rasa lapar, akan tetapi membawa serta kebiasaan lokal, lingkungan, dan adat tradisi masyarakatnya. Kuliner rendang mengandung nilai pendidikan yang baik untuk ditransformasikan. Nilai pendidikan dalam kuliner rendang tersebut didapat dari asal-usul, warna, dan bahan. Nilai pendidikan tersebut antara lain nilai pendidikan religius, nilai pendidikan moral, dan nilai pendidikan sosial.

Kata Kunci : rendang, budaya, nilai pendidikan

DOI : 10.15408/bat.v23i2.6315


Keywords


rendang; budaya; nilai pendidikan

References


Daftar Pustaka

Andayani. 2014. “Integrasi Model Pemahaman Budaya Lokal dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing dengan Pendekatan Integratif” dalam prosiding Seminar Nasional dan Launching ADOBSI. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Chaer, Abdul. 2003. Psikolinguistik: Kajian Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul dan Agustina, Leonie. 1995. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.

Dardjowidjojo, Soenjono. 2008. Psikolinguistik: Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta: Obor.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Hidayat, Nandang Sarip. 2014. “Hubungan Berbahasa, Berpikir, dan Berbudaya” dalam Sosial Budaya: Media Komunikasi Ilmu-ilmu Sosial dan Budaya, Vol. 11, No. 2, Juli-Desember, hlm. 190-205.

Koentjaraningrat. 2000. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan (cetakan kesembilan belas), Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Leuhoe, Yermias J.I, Santoso, Alb. Joko, dan Rusdianto, Eduard. 2013. “Pengembangan E-Kuliner Kota Kupang” pada Seminar Nasional Sains dan Teknologi ke-4 Tahun 2013, Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang, hlm. 33-38, ISBN 978-602-99334-2-0.

Mahsun. 2014. Genolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Martion dan Robby Hidajat. 2014. “Struktur Simbolik Kuliner Rendang di Tanah Rantau” dalam Jurnal Jantra Vol. 9. Kemendikbud: Yogyakarta

Moleong, Lexy J. 2005. Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Remaja Rosdakarya: Bnadung

Mulyaningsih, Indrya, dkk. 2015. “Encouraging Scientific Writing: An Explorative Study on the Indonesian General Course Learned at Islamic Colleges in Cirebon Regency, West Java Province, Indonesia” dalam International Journal of Science and Research (IJSR), http://www.ijsr.net/archive/v4i6/SUB156015.pdf ISSN (Online): 2319-7064, Vol. 4, Issue 6, Juni, hlm. 2900-2907.

Purwanto, Ngalim. M. 1986. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Remaja Karya: Bandung

Rosyadi. 1995. Nilai-nilai Budaya dalam Naskah Kaba. Dewi Sri: Jakarta

Sandy. 2007. Ilmu Pariwisata: Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.

Setiadi, Elly. M. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Kencana: Jakarta

Shafa. TT. Teori Pemerolehan Bahasa dan Implikasinya dalam Pembelajaran. Di http://download.portalgaruda.org/article.php?article=400819&val=8778&title=Teori%20Pemerolehan%20Bahasa%20dan%20Implikasinya%20dalam%20Pembelajaran diakses Jumat, 03 Februari 2017 pukul 14.30 WIB.

Soekanto, Soerjono. 1983. Pribadi dan Masyarakat (Suatu Tujuan dan Sosilogis). Alumni: Bandung

Sumarsono. 2014. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Syairi, Khairi Abu. 2013. “Pembelajaran Bahasa dengan Pendekatan Budaya” dalam Dinamika Ilmu Vol.13, No. 2, Desember, hlm. 174-188.

Tarigan, Henry Guntur. 2009. Psikolinguistik. Bandung: Angkasa.

Wurianto, Arif Budi. 2015. “Pembelajaran Bahasa Indonesia Bermuatan Budaya sebagai Penguatan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) (Pengalaman di Ussh Ho Chi Minh City-Universitas Nasional Vietnam)” dalam Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia 2015, ISBN 2477-636X, hlm. 129-132.

Zabidin, Muhammad Ali dan Mulyaningsih, Indrya. 2016. “Teori Koneksionisme dalam Pembelajaran Bahasa Kedua Anak Usia Dini” dalam Indonesian Language Education and Literature, http://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/jeill/article/view/599/959 Vol. 1, No. 2, Desember ISSN (online) 2502-2261.


Full Text: PDF

DOI: 10.15408/bat.v23i2.6315

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Dwi Desi Fajarsari

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.