Israel’s Violations of the International Agreement in Siyasah Kharijiyyah (Study of Israeli-Palestinian Peace Agreement 1993-2007)

masyrofah muchtar, nahrowi salam

Abstract

The implementation of the principle of Pacta Sunt Servanda in every international agreement is crucial, considering that the principle necessitates both parties to comply with the agreement. However, in the case of a peace agreement between Israel and Palestine, the fact shows the opposite. This has been due to the violation of the agreement by Israel between 1993-2007. Employing a normative-empirical approach, this study analyzes Israel’s violations against the Israeli-Palestinian peace agreement between 1993-2007, which contradict the principle of Pacta Sunt Servanda and the Siyasah Kharijiyya concept. This study reveals that Israel neglected the principle of Pacta Sunt Servanda in the peace agreement with Palestine. The absence of sanctions for Israel shows that the International Court of Justice has not been able to provide legal certainty for the Palestinian people.

 

Implementasi asas Pacta Sunt Servanda  mutlak ada dalam setiap perjanjian internasional.  Asas ini sebagai landasan bahwa perjanjian tersebut wajib dipatuhi kedua belah pihak. Namun,  faktanya sangatlah bertolak belakang dengan yang diharapkan. Pada perjanjian damai Israel-Palestina,  banyak  pelanggaran yang dilakukan Israel pada perjanjian damai tersebut terutama kurun waktu 1993–2007. Pada masa itu, telah terjadi rangkaian perjanjian damai antara Israel-Palestina, namun pihak Israel yang selalu melanggar hasil kesepakatan perjanjian tersebut. Dengan pendekatan normatif-empiris, penelitian ini menganalisis pelanggaran Israel pada perjanjian damai Israel-palestina dalam kurun waktu tahun 1993– 2007. Pelanggaran tersebut bertentangan dengan asas Pacta Sunt Servanda dalam konsep perjanjian internasional dan Siyasah Kharijiyyah pada kajian Fikih Siyasah. Temuan penelitian menjelaskan bahwa Israel tidak mengindahkan asas Pacta Sunt Servanda dalam melakukan perjanjian damai dengan Palestina. Tidak ada sanksi terhadap  Israel memperlihatkan bahwa Mahkamah Internasional belum dapat memberikan kepastian hukum terhadap rakyat Palestina.

 


Keywords


Principle of Pacta Sunt Servanda, Israeli-Palestinian Peace Agreement, Siyasah Kharijiyyah

References

References

Books

A. Oberschall. “Theories of Social Conflict”. Annual Review of Sociology. Vol. 4.1978

Abd. Rahman, Musthafa, Dilema Israel: Antara Krisis Politik dan Perdamaian, Jakarta: Kompas, 2002

An-Naim, Abdullah Ahmed, Dekonstruksi Syariah, Yogyakarta : LKiS, 2004

Aslamiah, Saibatul, Diplomasi Indonesia dalam Mendukung Palestina Menjadi Negara Peninjau di PBB, Jurnal FISIP Universitas Riau, Vol. 2 No. 2, 2015

Azzar, Edward E and Chung In Moon, Managing Protracted Social Conflicts in the Third World : Facilitation and Development Diplomacy, Millennium: Journal of International Studies, Vol. 15, No. 3, 1986

Badrulzaman, Mariam Darus, K.U.H. Perdata Buku III Hukum Perikatan dengan Penjelasan, Bandung : Alumni, 2006

Berridge, G. R, Diplomacy, Theory and Practice Second Edition, London : Palgrave, 2002

Brecher, Michael, The Foreign Policy System of Israel; Setting, Images, Process, International Journal Vol. 28, No. 4, The Arab States and Israel, https://www.jstor.org/stable/40201178, diakses 25 Juli 2018

Brown, L Carl, Diplomacy in The Middle East The International Relations of Regional and Outside Powers, London : IB Tauris&Co Ltd, 2004

Dimont, Max Isaac, Yahudi, Tuhan dan Sejarah, Yogyakarta : IRCiSoD, 2018

Findley, Paul, Diplomasi Munafik Yahudi (Mengungkap Fakta Hubungan AS-Israel), Bandung: Mizan, 1995

Fisher, Ronald J, Assessing the Contingency Model of Third-Party Intervention in Successful Cases of Prenegotiation, Journal of Peace Research, vol. 44, no. 33, 2007

Husaini, Adian, Pragmatisme Dalam Politik Zionis Israel, Jakarta : Khairul Bayan, 2004

Iqbal, Muhammad, Fiqh Siyasah; Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam, Jakarta : Gaya Media Pratama, 2001

Peretz, Done & Gideon Doron, The Government and Politics of Israel, 1997

“Israel Hanya Mau Mundur Dari 8 persen Wilayah Tepi Barat”, Suara Karya, 9 Januari 1998

Permadi, Dedy. Media Masa Sebagai Instrumen Diplomasi Amerika Serikat Dalam Kasus Invasi Ke Irak Dan Afganistan. Jurnal Ilmiah Scriptura, Vol. 3, No. 2, 2009

Purwanto, Harry, Keberadaan Asas Pacta Sunt Servanda Dalam Perjanjian Internasional, Mimbar Hukum, Jurnal berkala FH UGM, Volume 21, Nomor 1 (Februari 2009)

Roy SL, Diplomacy, Jakarta: Rajawali Perss, 1995

Shalaby, Ahmad, Perbandingan Agama: Agama Yahudi, Surabaya : Bina Ilmu, 1990

Sukardja, Ahmad, Piagam Madinah & Undang-Undang Dasar NRI 1945, Jakarta : Sinar Grafika

Suryokusumo. Sumaryo, Praktek Diplomasi, Depok : Iblam, 2004

Wardoyo, Broto, Tinjauan Konflik Palestina dari Perspektif Negara-negara Kawasan, artikel dalam Laporan Pelaksanaan Diskusi Terbatas, Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Departemen Luar Negeri RI, Jakarta 28-29 April 2008

Abu Zahrah, Muhammad, Teori Perang Dalam Islam, terjemahan R. H. Sjazli, Majelis Tinggi Urusan Agama Islam, 1966

Websites

https://www.cnnindonesia.com/internasional/20180614083130-134-305993/pbb-kutuk-kekerasan-israel-terhadap-palestina-di-jalur-gaza

The Institute for Multi-Track Diplomacy, Nine Tracks in the Multi-Track System.

Interview with Ambassador of Palestine Mr. Fariz Mehdawi in October 21 2014

Interview with Vice Ambassador of Palestine Mr. Taher Hamad in December 14 2018


Full Text: PDF

DOI: 10.15408/ajis.v19i1.10890

Refbacks

  • There are currently no refbacks.