Identity Politics in Cultural and Structural Islam in Indonesia

Ahmad Mukri Aji, Nur Rohim Yunus

Abstract

This paper seeks to discuss the notion of identity politics in the context of Islamic identity in Indonesia. In this context, the discourse of identity politics is correlated with the concept of structural and cultural Islam, represented by the Indonesian people. In some cases, the politics of identity is often associated with intolerance and social inclusivity. The Jakarta governor election is an example when one of the candidates was a Christian Chinese and accused of committing religious blasphemy in his speech. This study concludes that both structural and cultural Islam reflect the variety of Islamic expressions, which all deserve appreciation due to the roles they have played in the development of the Muslim society.

 

Masing-masing individu memiliki kebebasan  untuk beragama di Indonesia, meskipun kebebasan itu terikat untuk tidak mengusik agama lainnya. Ketentuan ini diadopsi Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan  memberi perlindungan bagi warga negara untuk memeluk agama tanpa harus mendapat gangguan atau ancaman dari pihak manapun. Undang-Undang PNPS Nomor 1 tahun 1965 merupakan  sikap negara hukum Indonesia yang tidak membiarkan pihak manapun merongrong agama resmi yang diakui negara. Fenomena yang terjadi akhir-akhir ini adalah inklusivitas sosial umat muslim yang dianggap kurang terhadap kaum minoritas. Hal ini terlihat dari sikap Muslim yang melakukan beberapa aksi protes akibat perilaku penistaan agama yang dilakukan mantan gubernur Jakarta. Dengan demikian,  muncul klaim dari agama lain bahwa kaum muslim sedang melakukan politik identitas yang berdampak adanya sikap intoleransi terhadap kaum minoritas.


Keywords


Religious identity, Intolerance, Muslim Community

References

Abduh, Muhammad. Al-Islam wa an Nashraniyah Ma'al ilmi wal-Madaniyah (Islam and Christianity with Science and Civilization),1902.

Al-Ghazali, Imam. Al-Iqtishad fil I'tiqad, Beirut: Darul Kutub Al-Ilmiyah, 1971.

Castells, Manuel. End of Millennium, Second Edition, United Kingdom: Blackwell Publishers, 2000.

Haboddin, Muhtar. "Menguatnya Politik Identitas di Ranah Lokal," Jurnal Studi Pemerintahan, Vol. 3, No. 1 Februari 2012. p.116-134.

Ibrahim, Dari Politik Identitas ke Politik Kewarganegaraan, Yogyakarta: Danadyaksa, 2013.

Mulkhan, Abdul Munir. Pemikiran Kyai Haji Ahmad Dahlan Dan Muhammadiyah Dalam Perspektif Perubahan Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 1990.

Olivier Roy, The Failure of Political Islam, Harvard University Press, 1996.

Sutaman, M. Niam. Islam Kultural di Pakistan, Gagalkah?, Islamabad, Dinamika No. 20/Th. X 2004.

Taimiyah, Ibnu. Majmu'ul Fatawa, jilid. 28.

Website:

Fajar Riza Ul Haq, Reaktualisasi Visi Gerakan Sosial Islam, http://www.at-tin.org/Wacana/wacana.asp?id=240.

Hasan Raid, Dengan Gerakan Islam Transformatif Menuju Masyarakat Tauhidi, http://www24.brinkster.com/Indomarxist/00000044.htm

http://www.geocities.com/islamliberal/sekulerisme.html

Pendekatan untuk Tegakkan Syariat Islam, Bandung, http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0303/05/0310.htm

KBBI DARING, https://kbbi.kemdikbud.go.id/ accessed on Saturday 8th Desember 2018, 23:51 WIB.

Kritik atas Paham Keagamaan Muhammadiyah, (Dakwah Kultural vs Imperialisme Islam Murni), http://www. islamlib.com/id/page.php? page = article &id=368, Tanggal: 11/7/2003.

Abdillah, Masykuri. Islam Politik dan Islam Struktural, gttp://www.kompas.com/kompas-cetak/9907/02/OPINI/isla04.htm, Jumat, 2 Juli 1999.


Full Text: PDF

DOI: 10.15408/ajis.v19i1.10860

Refbacks

  • There are currently no refbacks.